Cara Kerja Menjadi Admin Online Shop Di Indonesia Yang Baik Dan Benar

Cara Kerja Menjadi Admin Online Shop Di Indonesia Yang Baik Dan Benar

CARA PENULISAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

Senin, 23 Oktober 2017 ~ Oleh admin smk bm alikhlas ~ Dilihat 75697 Kali

Memperhatikan pemakaian huruf seperti :

Catatan: Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.

Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring digarisbawahi.

Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan manual, huruf atau kata yang akan dicetak dengan huruf tebal diberi garis bawah ganda.

Mengenai Penulisan Kata

Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.

Novel itu sangat menarik.

Misalnya: Berlari, Berlatih.

Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia.

Misalnya: mem-PHK-kan, di-upgrade

Misalnya: bertepuk tangan, garis bawahi

Misalnya: dilipatgandakan, menggarisbawahi

Misalnya: antarkota, ekstrakurikuler, pramuniaga

Catatan: Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital, tanda hubung (-) digunakan di antara kedua unsur itu.

a)      Jika di tengah kata ada huruf vokal yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu.

b)      Huruf diftong ai, au, dan oi tidak dipenggal.

c)       Jika di tengah kata dasar ada huruf konsonan (termasuk gabungan huruf konsonan) di antara dua buah huruf vokal, pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu.

d)      Jika di tengah kata dasar ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.

e)      Jika di tengah kata dasar ada tiga huruf konsonan atau lebih yang masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Catatan:

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalamgabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada. (Lihat juga Bab II, Huruf D, Butir 3.)

H. Singkatan dan Akronim

a)      Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik di belakang tiap-tiap singkatan itu.

b)       Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.

c)       Singkatan kata yang berupa gabungan huruf diikuti dengan tanda titik.

I. Angka dan Bilangan

Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. Angka dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi.

J. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya

Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Catatan: Huruf awal si dan sang ditulis dengan huruf kapital jika kata-kata itu diperlakukan sebagai unsur nama diri.

Mengenai Pemakaian Tanda Baca

C. Tanda Titik Koma (;)

D. Tanda Titik Dua (:)

a.            se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital,

b.            ke- dengan angka,

c.             angka dengan -an,

d.            kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital,

e.            kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan

f.             gabungan kata yang merupakan kesatuan.

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat.

K. Tanda Petik Tunggal (‘ ‘)

L. Tanda Kurung (( ))

M. Tanda Kurung Siku ([ ])

O. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)

Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.

Dia ‘kan sudah kusurati.                (‘kan = bukan)

Malam ‘lah tiba.                (‘lah = telah)

1 Januari ’08        (’08 = 1988)

Mengenai Penulisan Unsur Serapan

Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing, seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, Cina, dan Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, dan de l’homme par l’homme. Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal itu, diusahakan ejaannya disesuaikan dengan Pedoman Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga agar bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.

Sumber : http://id.wikisource.org/wiki/Pedoman_Umum_Ejaan_Bahasa_Indonesia_yang_Disempurnakan

Responsif dan Profesional

Hal pertama yang tidak disukai oleh pelanggan adalah interaksi yang tidak ramah dan lelet.

Oleh sebab itu, seorang admin perlu memiliki sikap yang responsif menanggapi berbagai interaksi di online shop. Termasuk chat dari pelanggan, pertanyaan pelanggan, dan keluhan.

Mengingat interaksi di online shop terjadi secara tidak langsung, sikap responsif ini perlu diiringi dengan sikap profesionalitas.

Seorang admin perlu pandai dalam menghadapi berbagai situasi sesuai dengan Standar Operasional Perusahaan (SOP) online shop tersebut.

Miliki Sapaan Akrab dengan Followers

Untuk menggaet lebih banyak audiens dan mengundang interaksi yang luas, seorang admin perlu menyematkan sapaan akrab bagi followers online shop.

Meski terlihat sepele, akan tetapi gestur ini akan menunjukkan citra online shop yang ramah dan dekat baik dengan pelanggan maupun calon pelanggan.

Indonesiabaik.id - Meski sudah menjadi hal yang umum, tetapi tidak semua orang bisa membaca atau menuliskan nominal uang rupiah secara benar, loh! Padahal hal ini sangat mudah untuk dilakukan bila masyarakat mengerti mengenai aturan penulisannya.

Kenali Profil Usaha

Sebelum mulai mengoperasikan platform online yang dimilliki usaha, ada baiknya sebagai admin untuk mengenali terlebih dahulu seperti apa profil usaha yang dijalankan.

Mulai dari produk yang dijual, harga, keunggulan produk, visi misi usaha, dan target konsumennya.

Hal ini membantumu sebagai admin untuk memiliki pengetahuan operasional dan penyesuaian gaya komunikasi di online shop tersebut kepada audiens.

Bagaimana Cara Penulisan Rupiah yang Benar?

Berdasarkan aturan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) II.H.5. dijelaskan bahwa lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.

Sementara itu, pada poin II.H.6. disebutkan bahwa akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal, maka setiap kata depan ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Sesuai dengan aturan tersebut maka penulisan rupiah bisa ditulis sebagai "Rp" tanpa tanda titik.

1. Ditulis dengan Menggunakan Huruf Awal Kapital

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, penulisan rupiah dengan simbol ditulis dengan kapital hanya pada huruf awal saja. Jadi rupiah ditulis sebagai "Rp" bukan "rp" ataupun "RP"

2. Ditulis Tanpa Tanda Titik

Penulisan rupiah juga tidak diikuti tanda titik setelah akronim. Adapun penulisan yang tepat adalah "Rp100.000" tanpa disertai tanda baca titik, bukan "Rp.100.000"

3. Tidak Ada Pemisah antara Satuan Mata Uang dengan Nominal

Penulisan rupiah yang sesuai ditulis tanpa adanya spasi pemisah antara satuan mata uang (dalam hal ini rupiah) dengan nominalnya. Dengan demikian penulisan yang benar yakni "Rp100.000", dan bukan "Rp 100.000"

4. Menggunakan Tanda Titik untuk Menyatakan Ribuan, jutaan, hingga miliar dan triliun

Tanda titik (.) digunakan jika nominal yang mengikuti satuan mata uang rupiah adalah ribuan, jutaan, hinggal miliar dan triliun. Misalnya "Rp1.000", "Rp1.000.000", "Rp1.000.000.000", dan lain sebagainya.

Memiliki Literasi Digital yang Baik

Kemampuan yang penting dimiliki seorang admin khususnya admin online shop adalah literasi digital yang baik.

Dengan literasi digital yang baik, seorang admin akan piawai dan handal dalam mengoperasikan online shop di berbagai platform online. Baik di media sosial, e-commerce, situs web, atau aplikasi pesan singkat.

Kenali Target Konsumen

Setelah mengenal profil usaha, hal penting yang perlu dilakukan adalah mengenali siapa target konsumen dari online shop.

Untuk mengenali siapa target konsumen, seorang admin bisa mengeceknya secara berkala di laporan interaksi pengguna di platform online yang digunakan.

Dengan begitu, admin akan mengetahui demografi target konsumen dan bisa menyesuaikan gaya komunikasi apa yang sesuai diterapkan di online shop.

Aspek ini penting agar pesan, promosi, dan konten yang diposting dapat meraih target audiens yang tepat.

Baca juga: 7 Cara Sukses Jualan Voucher Game Secara Online

Suggestions will appear below the field as you type

Suggestions will appear below the field as you type

JAKARTA, KOMPAS.com - Di zaman serba digital saat ini, berbelanja secara online sudah menjadi kebiasaan konsumen.

Di sisi lain, UMKM perlu mengoptimalkan usaha secara online agar bisa menambah penghasilan dan keuntungan.

Toko online atau yang kerap disebut online shop ini tidak bisa hanya dijalankan begitu saja. Di balik tampilan online sebuah usaha, perlu bantuan seorang admin yang paham dan cekatan mengurus keperluan administrasi online shop.

Baca juga: 9 Tips Sukses Membangun Bisnis Online Produk K-Pop

Menjadi seorang admin tidak hanya perlu kemampuan balas pesan pelanggan saja. Lebih dari itu, banyak aspek yang perlu dimiliki oleh admin khususnya admin online shop.

Berikut 5 tips menjadi admin online shop yang sukses, sebagaimana yang dirangkum oleh Kompas.com.